Kamis, 31 Desember 2015

5 Kesalahan Hitler Selama Perang Dunia II

Kekalahan Jerman di dalam Perang Dunia Ke 2 sebagain besar (secara ironi) justru disebabkan oleh keputusan-keputusan Hitler sendiri. Hal tersebut diakibatkan karena Hitler terlalu mengikat negaranya dan terlalu mengambil keputusan-keputusan penting bahkan keputusan militer. Sayang sekali Hitler tidak mempunyai kekuatan sebesar itu untuk mengontrol seluruh aspek di dalam negaranya. Berikut ini adalah 5 kesalahan Hitler selama Perang Dunia ke 2:

1. Pengepungan Dunkirk
Penyerangan Jerman ke Perancis pada April 1940 nampak begitu menjanjikan. Pertahanan sekutu sepanjang perbatasan Belanda, Belgia dan Luxemburg runtuh hanya dalam hitungan hari. Pasukan dari ketiga negara itu mundur ke garis perbatasan baru, yaitu di sepanjang garis marginot lini di Perancis. Di sana, bala bantuan Inggrispun telah siap. Total, Inggris mengirim lebih dari dua ratus ribu pasukan ke Perancis. Sehingga membuat kekuatan gabungan sekutu berjumlah lebih dari 1,7 juta manusia. Jauh lebih besar dari pasukan Jerman yang diperkirakan hanya berjumlah 1.2 juta manusia.



                                                              Pengepungan Dunkrik
                                                                (Sumber : Wikipedia)

Terdapat lebih dari tiga ratus ribu pasukan yang terkurung di Kota kecil Dunkirk. Pasukan itu adalah kumpulan dari Pasukan Inggris, Perancis, Belgia, sebagian kecil Belanda, Luxemburg dan Polandia. Tidaklah jelas keputusan Hitler untuk menghentikan serangan di Dunkirk. Namun karena keputusannya inilah, tiga ratus ribu tentara sekutu berhasil lolos ke tanah Inggris. Inggris memprioritaskan penggungsian ini dengan mengirim ribuan kapal (sebagian besar merupakan kapal nelayan dan komersial) untuk menyelamatkan pasukan yang telah terdesak ini.

Rabu, 23 Desember 2015

Shilka, Setengah Abad Mengawal Pertahanan Udara Soviet


Shilka, sistem antipesawat berbasis tank

Istilah pertahanan udara lebih sering dihubungkan dengan pesawat pencegat dan sistem radar serta misil dibanding dengan tank siap tempur yang dilengkapi laras. Namun, Shilka merupakan sistem pertahanan udara yang paling dekat dengan pasukan, mendampingi infanteri bermotor dan batalion tank Soviet hingga Rusia selama lima puluh tahun.
 

Ada lelucon di kalangan militer Rusia bahwa pasukan pertahanan udara adalah pilot-pilot gagal yang tak suka melihat orang lain terbang. Namun, bahkan pasukan yang giat itu dapat menjaga langit tetap bersih di periode pascaperang.