Senin, 10 Oktober 2011

Lyudmila Mykhailivna Pavlichenko

Born July 12, 1916(1916-07-12)
Belaya Tserkov (Bila Tserkva), Russian Empire
(now in Ukraine)
Died October 10, 1974(1974-10-10) (aged 58)
Moscow, Russian SFSR, USSR
Allegiance Soviet Union Soviet Union
Service/branch Red Army flag.svg Red Army
Years of service 1941–1953
Rank Major
Unit 25th Infantry Division
Battles/wars World War II
Battle of Odessa
Battle of Sevastopol
Awards Order of Lenin
Hero of the Soviet Union
Other work Soviet Committee of the Veterans of War

Lyudmila Mykhailivna Pavlichenko (Ukrainian: Людмила Михайлівна Павліченко; Russian: Людмила Михайловна Павличенко Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko) adalah sniper wanita paling termasyhur di Perang Dunia II. Pavlichenko dilahirkan di Bila Tserkva di Ukraina, 12 Juli 1916. Di usia 14 tahun, keluarga Pavlichenko pindah ke Kiev. Pavlichenko kemudian bekerja di industri logam di pabrik Arsenal Kiev. Pada saat itulah Pavlichenko tertarik untuk belajar menembak dan mengasah kemampuannya untuk menjadi seorang penembak jitu.

Ketika Nazi Jerman menyerbu Rusia selama Operasi Barbarossa tahun 1941, Pavlichenko sudah berusia 24 tahun dan belajar sejarah di Universitas Kiev. Ia adalah salah satu relawan pertama yang bergabung  kemudian ditempatkan di infanteri.

Petugas rekrutmen terkagum melihat kecantikan wajah Pavlichenko. Pavlichenko memang terlihat sangat cantik ditambah pakaian yang stylish dan gaya rambutnya yang trendi. Ia mengatakan pada perekrut bahwa dia ingin bergabung di infanteri dan membawa senapan. Perekrut menyarankan agar Pavlichenko bergabung dengan unit perawat.

Setelah proses pelatihan khusus sniper, Pavlichenko mendapat sertifikat dan lencana sniper yang didambakannya. Pavlichenko kemudian ditempatkan di Regimen ke-54 ' Stephan Razin ' Rifles Resimen dari 25 ' Chapayev ' Divisi Senapan yang melekat Angkatan Darat Maritim.




Pavlichenko benar - benar menjadi salah satu dari 2.000 sniper wanita di Tentara Merah. Sayangnya dari 2.000 sniper wanita tersebut, hanya sekitar 500 yang berhasil selamat, sisanya tewas.

Pavlichenko dilengkapi dengan senapan sniper 7.62mm M1891/30 Mosin-Nagant dengan perbesaran optik 4x PE teleskopik.




7.62mm M1891/30 Mosin-Nagant memiliki kapasitas 5 peluru sekali isi, menembakkan 148 butir peluru dengan kecepatan sekitar 853,44 meter per detik, dengan rentang efektif penembakan 548 meter. Tembakan pertama Pavlichenko dilakukan di dekat Belyayevka saat dia diperintahkan untuk mempertahankan sebuah bukit yang strategis. Dia menembak bersama dengan seorang spotter/pengintai, dan menembak mati dua tentara Jerman yang sedang berjalan di dalam hutan.



Selama beberapa bulan unit Pavlichenko terlibat dalam pertempuran sengit dengan Jerman di wilayah Moldavia sampai Jerman mundur ke Dniester. Pavlichenko juga bertempur di Pelabuhan Odessa pada Agustus 1941 -- dikonfirmasikan bahwa Pavlichenko berhasil menewaskan lebih dari 100 pasukan musuh. Kemudian dia dikonfirmasikan menjadi Senior Sersan.




Jerman berjuang keras untuk mendapatkan daerah Odessa. Pavlichenko yang terluka terpaksa harus dievakuasi dengan Armada Kapal Selam Laut Hitam, dan dikirim ke Sevastopol di Semenanjung Krimea yang terkepung.


Pavlichenko bertempur di garis depan dekat Mercusuar Imgarmansky dalam posisi terkepung. Kerja keras Pavlichenko sebagai penembak jitu menjadi semakin berat. Pavlichenko dibantu oleh spotter yang berada 300 meter di depan. Dia selalu bergerak, selalu berubah lokasi agar tidak diketahui musuh.

Kemampuan untuk diam selama berjam-jam , kemampuan untuk menggunakan cover alami / teknik kamuflase disertai keterampilan menembak jitu bagai siluman adalah prestasi besar Pavlichenko.

Karir Pavlichenko melejit. Di bulan mei 1942 ia dipromosikan sebagai Letnan dan resmi diakui oleh Tentara Merah sebagai " Pahlawan Uni Soviet " setelah membunuh 200 lebih tentara Jerman.


Pavlichenko dikonfirmasi membunuh 309 pasukan musuh, angka yang menakjubkan. Dalam jumlah tersebut termasuk 36 penembak jitu Jerman dan pejabat tinggi Jerman.
Pavlichenko diperkirakan membunuh lebih dari 309 pasukan musuh karena setiap penembakan harus dikonfirmasi oleh saksi Independen sebelum didata. Masalahnya, Pavlichenko sering menembak musuh saat tidak ada orang!

Pada bulan Juni 1942, dia terluka untuk keempat kalinya, ketika sebuah mortir meledak di dekatnya. Ketika sembuh dari luka-lukanya, Pavlichenko dievakuasi dengan kapal selam untuk kembali ke daratan. Sayangnya, divisinya tidak dapat bertahan, bahkan suaminya juga tewas di pertempuran Sevastopol itu.
Sebulan kemudian pada Juli 1942 regimennya ' The Rifles 25 ' benar-benar bubar. Spanduk logo kesatuan ditenggelamkan di Laut Hitam dan personil yang tersisa dipindahkan ke unit lainnya.
Hanya untuk menembak target dengan jumlah sedikit, Pavlichenko selalu menggunakan Mosin Nagant bolt action selama di garis depan. Namun sebagai seorang instruktur, dia sering menggunakan senapan sniper SVT40.
Pada tahun 1943 dia dianugerahi Gold Star Of The Hero Of The Soviet Union dan dianugerahi pangkat Mayor tetapi tidak pernah kembali di medan tempur melawan Jerman, namun ia menggunakan keahliannya untuk melatih anggota baru di sekolah penembak jitu, sampai akhir perang. Dia kemudian melanjutkan karier di Kiev University sebagai seorang sejarawan. Dari 1945 sampai 1953, ia adalah seorang asisten peneliti dari markas Kepala Angkatan Laut Soviet, kemudian aktif di Komite Soviet dari Veteran Perang.

Pavlichenko juga mengunjungi Kanada dan Amerika Serikat untuk aksi hubungan masyarakat untuk Rusia. Dia adalah warga Soviet pertama yang diterima presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt yang menyambutnya di Gedung Putih di Washington DC.

Pavlichenko meninggal  tahun 1974 pada usia 58 tahun, dan dimakamkan di Pemakaman Novodevichye di Moskow dengan kehormatan militer penuh.

12 Juli 1916 - 27 Oktober 1974


Pada tahun 1976 sebuah kapal Soviet dengan panjang 334 kaki dinamai Pavlichenko untuk menghormatinya. Juga di tahun yang sama Uni Soviet mengeluarkan perangko untuk mengenang dirinya dan prestasi luar biasa selama Perang Dunia II.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.