Kamis, 18 Juni 2015

Ketika Tentara Merah Soviet Menggempur Berlin

Pertempuran Berlin adalah salah satu pertempuran terakhir dari Teater Eropa Perang Dunia II. Angkatan darat Soviet yang besar di bawah pimpinan Georgy Zhukov dan Ivan Konev menyerang Berlin dari timur. Tentara Soviet menyerbu Berlin dari akhir April 1945 sampai awal Mei. Sebelum pertempuran berakhir, Adolf Hitler telah bunuh diri, dan Jerman menyerah setelah lima hari pertempuran berakhir. Berikut adalah foto-foto kenangan dari salah satu sudut kecil pertempuran dari perang yang berlangsung dari 1939 – 1945.


Tentara Soviet melesak masuk ke Berlin dengan tank-tank mereka


Komandan Soviet merebut Warsawa pada Januari 1945. Selama tiga hari, di garis depan yang lebar menggunakan empat Front, Tentara Merah mulai menyerang menyeberangi Sungai Narew dari Warsawa. Setelah empat hari Tentara Merah membagi-bagi pasukannya dan mulai bergerak tiga puluh sampai empat puluh kilometer per hari, mengambil negara-negara Baltik, Danzig, Prussia Timur, Poznan, dan menggambar garis 60 km timur dari Berlin sepanjang sungai Oder.


“Pasukan Merah” Soviet menyerang ibukota Jerman itu dari tiga penjuru, utara, timur, dan tenggara. Sedangkan pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat (USA) dan Inggris mendekati Berlin bagian barat



Pertempuran Berlin menandai runtuhnya kekuasaan Nazi secara total dengan peristiwa kematian Hitler, dan menjadi salah satu pertempuran yang paling berdarah yang berlangsung selama beberapa minggu, dengan korban total sebesar 100.000 (perhitungan Jerman) sampai 500.000 (perhitungan Soviet) tentara tewas dan sekitar 22.000 rakyat sipil tewas.







Serangan pihak Soviet ke daerah yang kemudian dikenal dengan nama Jerman Timur (DDR, Deutsche Demokratische Republik) memiliki dua tujuan. Karena kecurigaan Stalin terhadap tujuan Sekutu Barat untuk mengambil alih wilayah yang belum diinjak tentara Soviet, maka serangan ini terus maju ke depan dan berusaha secepatnya menyerang ke arah barat agar bisa menghentikan gerak Sekutu Barat untuk bergerak ke timur. Keduanya memiliki pikiran hampir serupa karena penguasaan atas wilayah tersebut tidak bisa dilakukan secepatnya kecuali jika Berlin telah diambil alih oleh salah satu blok. Pertimbangan lain adalah Berlin sendiri memiliki banyak aset strategis, contohnya Hitler sendiri dan program pengembangan bom atom Jerman.



Jatuhnya pertahanan di Seelow Heights menyebabkan pasukan Soviet dengan cepat mampu melakukan gerakan mengepung kota Berlin yang kemudian dilanjutkan dengan serangan artileri besar – besaran ke kota tersebut (yang oleh Soviet disebut sebagai “Hadiah ulang tahun Hitler”). Hal ini diperparah dengan serangan udara besar – besaran oleh sekutu terhadap kota Berlin, yang baru berhenti pada saat pasukan Soviet mulai memasuki kota Berlin.






Pada 9 April 1945, Königsberg di Prussia Selatan akhirnya jatuh ke tangan Tentara Merah. Hal ini membebaskan gerak pasukan Marsekal Konstantin Rokossovsky (2nd Belorussian Front, Front Kedua Belarusia atau 2BF) dari barat ke timur lembah sungai Oder . Selama dua minggu pertama bulan April, Soviet berhasil melakukan gerak penempatan kembali front mereka. Marsekal Georgy Zhukov berkonsentrasi di 1st Belorussian Front (Front Pertama Belarusia atau 1BF) yang ditugaskan di sepanjang sungai Oder dari Frankfurt di daerah selatan hingga ke wilayah Baltik, sampai wilayah di front Seelow Heights. Front 2BF bergerak menuju posisi yang telah dikuasai 1BF di bagian utara Seelow Heights. Saat penempatan ulang ini, beberapa kantong kosong terjadi, menyebabkan Pasukan Jerman Ke-II, yang telah terkepung di Danzig, berhasil keluar dan menyeberangi sungai Oder.










sumber : http://englishrussia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.