Minggu, 28 Juni 2015

Mengenal Gas Sarin? Fakta, Sifat & Informasi lainnya


Sarin
Senyawa Kimia
Sarin, atau GB, adalah senyawa organofosfat dengan rumus [(CH₃)₂CHO]CH₃PF. Ini adalah cairan tidak berwarna, tidak berbau, digunakan sebagai senjata kimia karena potensi ekstrim sebagai agen saraf. Wikipedia
Rumus: C4H10FO2P
Nama IUPAC: (RS)-propan-2-yl methylphosphonofluoridate
Kepadatan: 1,09 g/cm³
Titik lebur: -56 °C
Titik didih: 158 °C
Massa molar: 140,09 g/mol

Sarin adalah senjata kimia yang diklasifikasikan sebagai agen saraf, yang berarti sarin bekerja dengan menyerang fungsi sistem saraf. Senjata ini sangat berbahaya; jumlah sebesar ujung jarum pentul sudah cukup untuk membunuh satu orang dewasa.


Seperti senjata kimia lainnya, sarin dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia tahun 1993, yang berarti bahwa negara penandatangan tidak boleh memproduksi, menimbun, meneliti, menjual, atau menggunakan gas ini. Namun, tetap terdapat kemungkinan organisasi teroris untuk memproduksi sarin, seperti yang terjadi pada tahun 1994 dimana terjadi serangan oleh Aum Shinrikyo pada sistem kereta bawah tanah Tokyo.

Sarin dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Jerman, yang awalnya direncanakan untuk digunakan sebagai pestisida.



Peneliti Jerman menyebut sarin sebagai GB, mengelompokkannya diantara G-series dari senjata kimia. PBB juga tercatat lebih memilih untuk menggunakan istilah tersebut. Rumus kimia sarin adalah C4H10FO2P, sehingga menjadi anggota dari fosfinat.

Bahan kimia ini mengganggu produksi dan transmisi enzim cholinesterase, yang berfungsi memungkinkan otot untuk rileks setelah mengalami kontraksi. Sarin sebenarnya berbentuk cairan yang tidak berbau dan tidak berwarna, serta akan menguap pada suhu ruangan sehingga ideal untuk penyebaran aerosol.

Namun, bahan kimia ini mudah rusak dalam waktu singkat dan memiliki masa aktif hanya beberapa minggu. Untuk menghancurkan sarin, alkali (basa) kuat digunakan untuk memecahnya. Paparan sarin menyebabkan penyempitan pupil mata karena otot yang tidak mampu rileks, bersama dengan hidung meler, sesak napas, dan mual.

Gejala-gejala ini dapat muncul segera, diikuti dengan hilangnya kontrol otot dan akhirnya kematian. Orang yang terkena sarin dapat diobati dengan penawar jika segera teridentifikasi.



Korban serangan gas Tokyo sering mengeluh pandangan menjadi gelap ketika mengalami eksposur disertai kurangnya koordinasi dan ketidakmampuan untuk berpikir jernih. Karena sarin sangat berbahaya, penduduk sipil biasa tidak memiliki akses atas bahan kimia ini. Namun, paparan bukan tidak mungkin terjadi terutama dalam kasus serangan terorisme.

US Centers for Disease Control menyarankan agar orang yang terpapar segera berpindah ke tempat dengan udara segar, segera melepas semua pakaian yang terkontaminasi, dan membasuh kulit dengan sabun untuk menghilangkan bahan kimia dari kulit. Setelah itu, pertolongan medis segera harus dilakukan untuk meminimalkan efek merusak sarin pada korban.

sumber : wikipedia, amazine,co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.